Nafasnya terengah-engah meniup balon, dahinya basah dengan keringat. Abah tetap berusaha dengan sisa nafas dan tenaganya, Berharap ada yang membeli balon jualannya.

Abah Rosih (70thn) masih harus peras tenaga untuk mencari sesuap nasi. Mirisnya lagi, Abah harus mengurus sang cucu yang sakit hidrosefalus dan ditinggal oleh kedua orang tuanya.

“Abah tinggal sama cucu Abah yang sakit lumpuh begini dari kecil, Bapaknya pergi gak ada kabar. Ibunya kerja ke luar negri tapi tak pernah pulang, bahkan tak ada kabarnya sekarang”. Ungkap Abah

Abah tak punya pilihan lain untuk tetap berjuang, seiring bertambahnya usia tenaga bahkan kesehatan Abah pun menurut. Namun itu semua tidak mematahkan semangat mbah nachrowi untuk mencari nafkah merawat dan menghidupi cucunya.

Jika kakinya sudah terasa pegal dan lelah, Abah terpaksa berhenti untuk beristirahat sambil mengganjal perutnya yang lapar dengan minum air putih.

Dalam setiap balon yang Abah jual ada harapan dan do’a Abah, Agar bisa mengumpulkan receh demi receh untuk bisa membeli beras dan kebutuhan cucunya di rumah.

#TemenBaik, maukah kalian bantu Abah Rosih dan Cucunya. Yuk kita temani perjuangan Abah, dengan cara:

1. Klik Donasi Sekarang
2. Masukan Nominal Donasi
3. Pilih Metode Pembayaran
4. Dapatkan Laporan Via Email

Kamu juga bisa bagikan galang dana ini agar semakin banyak do’a dan dukungan yang terkumpul.